Sumenep - Sebanyak 235 orang tua di Kabupaten Sumenep yang telah mengikuti program Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) menjalani wisuda, Kamis (18/1/2024).
Sebanyak 235 orang tua tersebut dinyatakan Lulus dan resmi menjadi orang tua hebat. Hadir pada kegiatan wisuda Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur Ibu Dra. Maria Ernawati, M.M, yang diwakili oleh Ibu Dra. Sofia Hanik, M.M, selaku Ketua Tim Kerja Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting. Bunda PAUD Kabupaten Sumenep, Ibu Hj. Nia Kurnia Fauzi.
“Saya merasa bangga hari ini, karena kegiatan ini luar biasa, wisuda ini betul-betul akan menentukan nasib anak-anak kita serta masa depan bangsa ini, " ungkiap Ibu Nia.
Ia juga meminta agar para wisudawan bisa betul-betul mempraktikkan menjadi orang tua hebat karena efeknya akan sangat luar biasa bagi anak-anak mereka di masa yang akan datang.
“Ini merupakan bagian dari tanggung jawab orang tua, karena selama menjalani pendidikan melalui program SOTH, para peserta mendapatkan banyak pelajaran, terutama terkait pola pengasuhan terhadap anak, " tambah Ibu Nia.
Ia berharap ilmu yang didapat melalui SOTH ini dapat disalurkan di kehidupan nyata serta bermanfaat untuk sekitar.
Baca juga:
Doa Bersama Kemenkumham Jelang KTT G20 Bali
|
Di akhir sambutannya, Ibu Nia menyampaikan ucapan Selamat kepada para wisudawan yang sudah menjadi orang tua hebat dan akan menunggu bukti nyata dari hasil upaya para orang tua hebat Kab. Sumenep.
Pada kesempatan ini Ibu Sofia Hanik juga menyampaikan pesan kepada peserta bahwa membangun kesadaran orang tua tentang pentingnya mengasuh anak dengan baik dan positif sesuai hak anak menjadi tugas bersama Ayah dan Ibu.
“Keluarga perlu memiliki kualitas yang memadai untuk dapat memenuhi hak anak dan memberikan perlindungan kepada anak. Kualitas otang tua dan keluarga perlu ditingkatkan sehingga otang tua dan keluarga dapat menjalankan peran dan fungsinya dalam pengasuhan anak dengan baik, ” kata Ibu Sofia Hanik.
Ibu Sofia Hanik juga menjelaskan bahwa SOTH bukanlah sekolah yang susah, namun kurikulum SOTH disusun semenarik mungkin agar menjadi kurikulum yang membahagiakan.
Terlebih, harapan BKKBN Jawa Timur kepada lulusan SOTH agar dapat menjadi fasilitator untuk pengembangan SOTH tidak hanya di level kecamatan namun dapat dikembangkan di level Desa atau Kelurahan.@Red.