SURABAYA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tiada hentinya mengukir prestasi membanggakan di kancah nasional. Kali ini, tiga medali juara berhasil disabet oleh tim mahasiswa ITS di ajang Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam – Perguruan Tinggi (ONMIPA-PT) 2023 yang berlangsung selama lima hari dan berakhir pada Sabtu (17/6) lalu.
Tiga mahasiswa ITS yang berhasil menyumbangkan prestasi tersebut adalah Izzudin Ali Yafi yang meraih medali emas di bidang Fisika, Zamrori Sudi Maulana meraih medali perak di bidang Fisika juga, dan Andhika Fathurrohman yang meraih medali perunggu di bidang Kimia. “Pada ONMIPA-PT tahun ini terdapat peningkatan yang positif dengan raihan medali emas yang sudah cukup lama tidak didapatkan ITS, ” ungkap Koordinator Kegiatan ONMIPA-PT 2023 dari ITS Dr rer nat Bintoro Anang Subagyo SSi MSi.
Baca juga:
ENSPARTAN, Juara Harapan KRSBI Beroda
|
Bintoro menambahkan bahwa kompetisi ini memerlukan penyeleksian dan persiapan yang ketat serta waktu yang cukup lama. Seleksi dimulai dari tingkat perguruan tinggi, di mana ITS mengambil lima orang terbaik pada setiap bidang yakni Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi untuk mengikuti seleksi di tingkat regional. “Dari seleksi tingkat regional terpilih 11 kontingen ITS yang berhasil lolos ke tingkat selanjutnya, yakni tingkat nasional, ” tutur dosen Departemen Fisika ITS.
Kepala Seksi Pengembangan Talenta ITS Hakun Wirawasista Aparamarta ST MMT PhD (dua dari kiri depan) bersama para dosen pembimbing dan kontingen ITS pada ONMIPA-PT 2023
Sebelas kontingen ITS itu terdiri dari lima kontingen pada bidang Fisika, tiga kontingen pada bidang Matematika, dua kontingen pada bidang Kimia, dan satu kontingen pada bidang Biologi. Dari hasil tersebut, dilakukan persiapan dan pembinaan kepada 11 kontingen ITS itu untuk melaju di ONMIPA-PT tingkat nasional.
Lebih lanjut, Bintoro mengungkapkan masih terdapat hambatan seperti waktu pengumuman dan lomba tingkat nasional yang hanya berjarak satu minggu. Oleh karena itu, ia pun mengakui bahwa persiapan dan pembinaan untuk tingkat nasional masih kurang optimal. Apalagi, menurut lelaki berkacamata tersebut, saat ini antusiasme mahasiswa ITS terhadap kegiatan olimpiade dan lomba masih kalah dengan hal-hal lain seperti magang, organisasi, dan sebagainya.
Bintoro mengatakan bahwa kompetisi tahunan ini merupakan ajang untuk ITS melihat perkembangan kemampuan mahasiswa ITS, khususnya pada bidang sains. Untuk itu, ia mengharapkan agar mahasiswa ITS dapat lebih antusias kembali dalam mengikuti olimpiade atau lomba lainnya. “Karena kunci utama kompetisi ini ialah persiapan yang intens, diperlukan inovasi baru dan waktu yang cukup untuk pembinaan kontingen ITS, ” tuturnya. (HUMAS ITS)
Reporter: Muhammad Aulia Zikra